Aku menuntutmu untuk memberikan hati dan pikiran baru. Aku bukan dia, dia, atau dia. Fisikku tidak sama, sidik jariku pun tidak sama, apalagi sifat-sifatku. Kamu tidak bisa mengharapkan aku memiliki tingkat humoris seperti dia, tidak bisa mengharapkan aku memiliki kebiasaan seperti dia. Tapi aku memiliki tanggung jawab untuk menjaga bahagiamu lebih besar dari mereka semua.
Aku yang bersedia menerimamu yang sekarang, bukan mereka. Aku yang bersedia bersamamu berlama-lama, mendengarmu bercerita, atau menemanimu keliling kota. Aku. Bukan mereka.
Jadi, berhenti membandingkan. Mulailah melihatku.
Aku mencintaimu, sekarang. Kamu. Kamu yang sekarang. Bukan kamu yang dulu meski aku menerima masa lalumu apa pun itu. Tapi jangan hidup di masa lalumu kalau menginginkan bahagia baru.
Aku bukan siapapun di masa lalumu.
Jangan hidup di masa lalu. Hiduplah bersamaku.